Contoh Abstrak dan Pendahuluan.
Fenomena
Mahasiswa Kupu-Kupu :
Analisis terhadap Mahasiswa
Kupu-Kupu Di
Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
UIN
Sunan Kali Jaga Yogyakarta
Oleh:
SUHERI
[Kelas
C, Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Ushuluddin dan Pemikiran Islam ]
Abstrak
Tulisan ini
ingin menganalisis Fenomena Mahasiswa Kupu-Kupu (Kuliah Pulang-Kuliah Pulang) di
jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) UIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta. Dengan
menggunakan metode wawancara dengan para narasumber di jurusan Ilmu Al-Qur’an.
Hasil dari wawancara tersebut akan diperbandingkan untuk mencari makna tersirat
dari mahasiswa kupu-kupu di jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Tulisan ini
menunjukan bahwa latar belakang dari mahasiswa IAT berbeda-beda. Mayoritas
mahasiswa IAT berlatar belakang pondok pesantren sehingga setelah kuliah
menjalankan kegiatan di pondok, beberapa mahasiswa yang setelah berkuliah ada
yang langsung bekerja dikarnakan keadaan ekonomi yang tidak mendukung, ada juga
mahasiswa yang meras sudah cukup untuk berorganisasi dan memilih untuk
memperdalam ilmu untuk jurusannya. Dari perbedaan latar belakang tersebut
membuat mahasiswa jurusan IAT UIN Sunan Kali Jaga tidak terlalu aktif dalam
organisasi intra kampus sehinga mereka tidak tampak di organisasi kampus.
Adanya perbedaan latar belakang mahasiswa jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
membuat mahasiswa tersebut diberi gelar sebagai mahasiwa kupu-kupu. Pada
kenyataannya mereka aktif di luar kampus, karena mereka sudah mengerti untuk
menyeimbangkan bukan hanya study only atau organisasi only. Mahasiswa cerdas
akan mampu memanajamen dengan baik dan
bersinergi antara kegiatan perkuliahan dan organisasi sehingga predikat sebagai
mahasiswa ideal bisa diwujudkan.
Kata
Kunci : Fenomena
Mahasiswa Kupu-Kupu di jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT)
Pendahuluan
Sala satu isu mendasar
yang sering dibahas diawal perkulihan adalah mahsiswa kupu-kupu (Kuliah
Pulang-Kuliah Pulang). Akhir-akhir ini memang banyak tulisan-tulisan di
dingding kampus yang dibuat kakak tingkat yang membahas tentang mahasiswa yang
kupu-kupu, yang bertujuan untuk menyinggung mahasiswa yang tidak mengikuti
kegiataan diluar perkuliahan. Yang pada kenyataannya bahwa mahasiswa mempunyai
peran idealisme yang besar dalam lingkungan masyarakat di kemudian hari. Agar
peran tersebuat benar-benar memberikan pengaruh yang signifikan dalam lingkup
masyarakat. Maka aktivitasnya saat menjadi mahasiswa akan menjadi bekal utama
untuk mewujudkan tujuan tersebut. Mahasiswa sebagai generasi muda mempunyai
peran yang luar biasa. Sebagai iron stick,social control, agent of change, dan
moral force.
Fenomena
tersebut dijelaskan oleh ketua BEM fakultas dakwah UNISBA, menyatakan bahwa “kuliah-pulang
hanya mementingkan nilai akademis atau kepetingan individu. Dikarnakan sifat
malas dan tidak mau bekerja.” Alfiana
Fajarina alumnus farmasi UGM mengklaim mengikuti oraganiasi atau UKM itu
menjadi hal yang penting karena bisa membentuk mental dan kepribadian
mahasiswa. Antara kegiatan perkuliah dan organisasi akan tercipta mahasiswa
madani, intelektual yang selalu berenang
dalam lautan keilmuan lalu aktualisasi amal dalam tatanan pengabdian, serta
dalam organisasi yang melatih potensi mahasiswa menciptkan sebagai konseptor
dan eksektor sehingga mampu memilki pengalaman dalam bidang kepemimpinan.Mereka
umumnya hanya berfokus terhadap mahasiswa yang tidak memilki kegiatan setelah
perkuliahan. Pada kenyatannya ada beberpa tipe mahasiswa yang ada di kampus.
Walaupun mereka tidak mengikuti kegiatan intra di kampus tetapi mereka
mengikuti kegiatan diluar di kampus kampus untuk pengembangan diri dan meraih
tujuan-tujuan mereka persemesternya seperti kegiatan di pondok pesantren,
kursusan, lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat. Faktanya tidak
banyak mahasiswa yang aktif dalam organisasi.
Kuliah
pulang yang saya teliti sekarang ini
sangat menarik dan berbeda sekali dengan pendapat-pendapat yang menyatakan kuliah pulang adalah kuliah
yang tidak ideal. Karena disini kita bukan melihat kuliah pulangnya tetapi
kegiatan apa yang mahasiwa/i lakukan setelah selesai perkuliahan. Menarik dari
20 orang yang saya teliti di jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Menunjukan
pendapat baru bahwa kuliah pulang adalah bentuk perkuliahan yang ideal. Disini
para mahasiswa yang sudah punya tujuan jelas di awal masa perkuliahannya akan
mengerti. Langkah-langkah apa yang harus dia ambil, apa-pa saja yang dia
butuhkan untuk semester ini untuk menujang semester berikutnya, dan
persiapan-persiapan apa saja untuk jangka lima tahun kemudian di bangku
perkulihan. Mahasiswa tidak dianjurkan fokus dalam organisasi saja. Study
Oriented mutlak diperlukan karena sebagai insa berpendidikan takan ada lagi
orientasi lain bagi seorang mahasiswa selain mencari dan mendapatkan ilmu.
Kuliah penting, organisasi penting, bersosialisasi juga tidak boleh di lupakan,
harus seimbang agar menjadi mahasiswa ideal demi tercapai tujuan yang telah
menjadi impian.
Artinya,
terdapat dua masalah yang akan difokuskan dalam tulisan ini. Pertama, bagaimana
fenomena keaktifan mahasiswa di kampus? Kedua, bagaimana fenomena mahasiswa
kuliah-pulang di jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir?
Daftar
Pustaka
Ayubi.
Rohim. 2012 “Kuliah Pulang Vs Kuliah Rapat (Kupu Vs Kura)” http://manuskrip-ayub.blogspot.co.id/2012/04/kuliah-pulang-vs-kuliah-rapat-kupu-vs.html
(Diakases pada 14 Oktober 2015)