Jumat, 23 Oktober 2015

Gersangnya Merapi Menjadi Keeksotikannya tersendiri.

 
Salam Lestari Mt. Merapi
Mendaki gunung yang ada di pulau jawa memang menjadi daya tarik tersendiri untuk mahasiswa yang berkuliah di yogyakarta. Sala satu gunung yang menjadi agenda mendaki kami adalah gunung Merapi. Pesona gunung yang selalu menjadi pemandangan ketika berangkat kuliah dan selalu mempesona dengan puncaknya yang begitu eksotis membuat kami mendaki 12 Oktober 2015 lalu.

 Kesempatan yang gak bisa diulang, bisa duduk dan menikmati pesona jawa tengah dari atas ketinggian itu luar bisa banget. Sebenernya ada perasaan takut ketika udah di puncak, takut tiba-tiba terjadi sesuatu yang tidak diingikan hahaha takut wedus gembel nya keluar. ehhhh...... lenyap deh kami diatas sana. tapi syukurnya tuhan memang baik kepada kami jadi bisa sehat senotsa turun dari merapi.

Walaupun gersang dan berbeda dengan gunung-gunung yang lain yang lebih hijau dan tidak tandus. tapi disitu lah letak eksotisnya merapi. Dengan jalur pendakian berpasir, tumpukan batuan-batuan larva yang sudah membeku, dan debu-debu abu vulkaniknya memberikan kesan tersendiri lah di hati para pendakinya. Ketika ingin muncak pun harus ditempuh setikar 1 jam'an dari tempak camp kami di pasar bubar, perjuangan yang luar biasa ketika mau sampe keatas. Kami mulai mucak sekitar jam setengah lima pagi setelah sholat subuh, yang berangkat waktu pagi itu cuman empat orang aja. Selebihnya masih pada ngorok dan masih menikmati dinginya subuh diatas merapi. Dalam perasaan saya, mendaki keatas itu mudah dan biasa aja. Tapi setelah dijalankan tantangan pun muncul seperti film 5 sentimeter ketika mau muncak gunung semeru di malang (jawa timur). Dibandingin biar lebih dramatis gitu......hahahaha

Jalur pendakian yang berpasir semua memang punya kesulitan tersendiri ketika di daki. dan kitapun harus pinter ketika meminjakan kaki di space nya. Soalnya ketika salah injakan kaki bakalan keprosot dan bressss........turun lagi dan itu bakalan buang-buang waktu an ngehabisin tenaga kita. Selanjutnya tantangan kedua adalah rock (Batuan) yang jatuh dari atas akibat dari pendaki yang salah pinjakin kaki. Untung aja itu batuannya masih yang kecil, nah..... kalau misalnya yang jatuh itu batu larva yang membeku entah jadi apa kami. jadi, harus ada kehati-hatian dan kepintaran dalam meminjakan kaki di jalur pendakian berpasir ya gaes. Bonus yang kita dapet ketika mendaki puncak subuh adalah bisa liat sunrise dan samudra awan yang bergelombang-gelombang. Wahhh berasa lengkap lah picnic kemaren, malem bisa liat jutaan bintang-bintang yang menari dan paginya melihat munculnya matahari. Terbayar lunas lah semuanya dan pokoknya bakal menjadikan kita bersyukur atas nikmat ini. Alhamdulilah.....

Sing penting aku wes ngedaki gunung yang selalu jadi pemandangan tiap pagi ketika berangkat kuliah. Gak nyangka banget bisa berhasil di puncak, saya udah diatas sana bro.........!!!
nah kamu kapan? Sekarang waktunya fokus buat UTS dan lanjut picnic lagi setelah selesai UTS hahahaha
Salam lestari lah dari Mt.Merapi. Kapan kita dolan bareng?


Pesona melihat pasar bubar dari atas puncak Mt.Merapi.
 Mt. Merapi 2986 mdpl





Tidak ada komentar:

Posting Komentar