Kamis, 10 Desember 2015

Sikap Moderat Imam Al-Asy'ari terhadap golongan Ekstrem Kanan dan Ekstrem Kiri




Ekstrim Kiri
Jalan Tengah (Moderat)
Al-Asy’aria
Ekstrim Kanan
Mu’tazilah dan Jahamiyah menafikan
sifat-sifat Alla Swt.
“Sifat-sifat yang layak bagi Dzat-Nya , tidak menyerupai sifat-sifat-Nya itu akan sifat-sifat makhluk-Nya yang  nama sebutannya sama. Maka pendengaran Allah Ta’ala bukan seperti pendengaran makhluk-Nya, penglihatan-Nya bukan seperti penglihatan makhluk-Nya dan demikian juga firman-Nya bukan seperti ucapan makhluk-Nya.”
Hasywiyah dan Majassimah
sifat-sifat Dzat Allah sama dengan sifat-sifat makhluk-Nya.
Mu’tazilah : “Sesungguhnya manusia itulah yang menciptkan perbuatannya sendiri dengan kekuatan yang diberikan oleh Allah kepadanya.”
“Sesungguhnya manusia itu tidak kuasa menciptakan sesuatu, tetapi berkuasa memperoleh (Kasab) sesuatu perbuatan.”
Jabariyah : “Sesungguhnya manusia itu tidak mampu menciptakan sesuatu dan tidak memperoleh (Kasab) sesuatu, bahkan manusia itu ibarat bulu yang bergerak kemana angin itu tertiup.”
Ekstrim Kiri
Jalan Tengah (Moderat)
Al-Asy’aria
Ekstrim Kanan
Mu’tazilah : “Al-Qur’an itu makhluk, sesuatu yang baru, diciptakan Allah Ta’ala.
“Al-Qur’an adalah kalamulalah yang tidak "berubah-ubah, tidaklah makhluk, tidaklah baru (Hadis) dan bukan pula sesuatu yang diadakan. Adapun huruf-huruf yang terpotong-potong, warna-warna, barang-barang, dan suara-suara itu adalah makhluk yang diadakan.”
Hasywiyah : “Adapun huruf-huruf yang terpotong-potong, barang-barang yang diatasnya ditulislah, dan warna-warna yang dengannya orang menuliskannya, dan apa-apa yang berada antara lembaran-lembaran itu bukanlah makhluk.”
Mu’tazilah “Sesungguhnya orang yang berdosa besar disertai iman dan taat, apabila dia tidak bertobat dari dosa besar itu, dia tidak bakal dikeluarkan dari neraka.”
“Mukmin yang meng-Esakan Allah Ta’ala tetapi dia fasiq, hal itu terserah kepada Allah Ta’ala. Bila Dia menghendaki, maka memaafkannya dan memasukannya kedalam surga. Dan bila Dia menghendaki, maka Dia  menyiksanya (dimasukan ke dalam neraka) karena perbuatan fasiqnya, kemudian sesudah itu memasukannya kedalam surga.”
Murji’ah : “Barang siapa yang ikhlas karena Allah Swt. dan beriman kepada-Nya, maka bagaimanapun tidak akan membahayakan (memengaruhinya) imannya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar